Penerjemahan artikel ilmiah merupakan langkah penting untuk mendiseminasikan hasil kerja atau penelitian seorang akademisi atau peneliti. Bagi akademisi Indonesia, saat ini mempublikasikan artikel ilmiah di jurnal internasional berreputasi, seperti Scopus dan Web of Science. Hal ini tercantum dalam peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Namun, tidak semua akademisi Indonesia mampu melakukannya dengan mudah. Oleh karena itu, dibutuhkan jasa penerjemah atau proofreader terjemahan agar tujuan mulia peneliti terwujud. Dalam konteks penerjemahan artikel ilmiah, ada tiga poin penting yang perlu diperhatikan agar hasilnya sesuai dengan standar akademis yang tinggi.
Pertama, penerjemahan dan proofreading artikel ilmiah membutuhkan penguasaan kosakata khusus dalam bidang-bidang tertentu. Pemahaman mendalam terhadap terminologi khusus dalam bidang tertentu menjadi landasan utama agar makna dari artikel tersebut tidak terdistorsi. Seorang proofreader harus mampu memastikan bahwa istilah-istilah ilmiah yang digunakan dalam bahasa asli tetap terjaga dalam hasil terjemahannya, sehingga pesan dan konsep yang disampaikan penulis tetap tersampaikan dengan baik.
Selain itu, khusus di dunia penerjemahan dan proofreading artikel ilmiah, penguasaan gaya bahasa akademis dalam bahasa Inggris dan kemampuan menulis artikel menjadi poin kedua yang krusial. Seorang proofreader harus dapat menyesuaikan gaya penulisan dengan norma-norma akademis yang berlaku, sehingga pesan yang ingin disampaikan tidak hanya tersampaikan secara jelas, tetapi juga sesuai dengan aturan penulisan ilmiah. Penerjemah yang hanya terbiasa dengan teks komunikatif umum bisa melakukan kesalahan di sini bila tidak memahami filosofi di balik gaya penulisan ilmiah.
Poin ketiga yang tidak kalah penting adalah keakraban proofreader dengan konvensi penulisan artikel ilmiah yang bervariasi antarbidang. Setiap bidang ilmu memiliki standar dan format tertentu dalam penulisan artikelnya. Selain gaya bahasa akademik, gaya sitasi juga beragam tergantung bidangnya. Sebagai contoh, bidang humaniora banyak menggunakan gaya penulisan Modern Language Association (MLA), sementara bidang ilmu tertentu lebih menggunakan American Pyschological Association (APA), dan bidang lain menggunakan Chicago Style. Ketidakpahaman dengan gaya-gaya ini akan membuat sebuah artikel untuk sebuah bidang menjadi tidak selaras dengan konvensi penulisan di bidang itu. Oleh karena itu, seorang proofreader harus memahami perbedaan tersebut untuk dapat menghasilkan penerjemahan yang sesuai dengan konvensi yang berlaku dalam bidang ilmu spesifik.
Kami mengundang Anda untuk menjadikan Daya Kata sebagai mitra pilihan dalam penerjemahan artikel ilmiah. Tim kami tidak hanya memiliki keahlian sebagai penulis dan penerjemah, tetapi juga pengalaman sebagai akademisi. Dengan kombinasi ini, kami dapat memastikan bahwa penerjemahan artikel ilmiah Anda tidak hanya berkualitas tinggi tetapi juga memenuhi standar yang diterapkan di jurnal-jurnal ilmiah yang terindeks Scopus, Web of Sciences, dan sebagainya. Percayakan karya ilmiah Anda kepada kami untuk hasil yang optimal dan siap berlaga di tingkat global.